Kemanusiaan

Dengan penuh kasih dirancang sebagai makhluk yang sempurna, Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya dengan kehendak bebas dan kekuasaan atas bumi. Namun dosa merayap masuk melalui godaan Iblis. Kini kesempurnaan manusia telah ternoda, tubuh dan pikiran kita telah rusak. Dunia kita yang dulunya sangat indah ini terus berada dalam pergumulan yang terus-menerus antara yang baik dan yang jahat.

Untungnya, Allah memiliki rencana untuk menebus umat manusia melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Pada akhirnya, Dia akan menang atas dosa dan maut serta memulihkan kita dan bumi kita ke keadaan semula yang indah dan sempurna. Pernyataan-pernyataan berikut ini menjelaskan apa yang dipercayai oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh tentang bumi dan umat manusia dalam konteks rencana akhir Allah.

6. Penciptaan

Allah adalah Pencipta segala-galanya, dan telah menyatakan dalam Alkitab cerita yang asli tentang perbuatan penciptaan-Nya. Dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua makhluk hidup di atas dunia, dan berhenti pada hari ketujuh dalam minggu pertama itu. Dengan demikian la mendirikan Sabat sebagai tanda peringatan kekal terhadap selesainya pekejaan penciptaan-Nya.

Manusia laki-laki dan perempuan pertama yang dijadikan sesuai dengan peta Allah sebagai mahkota Penciptaan, mendapatkan kekuasaan atas seluruh dunia, dan mendapatkan tanggung jawab untuk memeliharanya. Ketika dunia telah selesai diciptakan itu “sangat baik,” menyatakan kemuliaan Allah. (Kej. 1; 2; Kel. 20:8-11; Mzm. 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibr. 11:3.)

7. Keadaan Manusia

Manusia telah diciptakan menurut peta Allah dan memiliki sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan berbuat. Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah kesatuan tubuh, pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan segalanya bergantung pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak setia pada Allah, mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nva dan jatuh dari posisi mereka yang tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka rusak dan mereka akan mati. Keturunan mereka juga mewarisi sifat yang telah jatuh itu dan segala akibatnya.

Mereka dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah dalam Kristus mendamaikan dunia kepada Diri-Nya sendiri dan oleh Roh Kudus memulihkan peta Pencipta dalam diri orang berdosa yang menyesal. Diciptakan untuk kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mengasihi Dia dan sesama, dan memelihara lingkungan mereka. (Kej. 1:26-28; 27; Mzm. 8:4-8; Kisah 17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5; Rm. 5:12-17; 2 Kor. 5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh. 4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15.)