Para Pembangun Rumah Tangga

Ikatan keluarga adalah ikatan yang paling erat, paling lembut dan kudus, dari ikatan apa pun di dunia ini. Ikatan itu dimaksudkan untuk menjadi suatu berkat bagi umat manusia. Dan itu menjadi berkat apabila sumpah pernikahan itu diadakan dengan cermat, dalam rasa takut akan Allah, dan dengan pertimbangan penuh akan segala tanggung jawabnya.

Mereka yang memikirkan pernikahan seharusnya memikirkan bagaimana nanti tabiat dan pengaruh keluarga yang mereka akan bangun. Memilih teman hidup seharusnya adalah demi menjamin kesejahteraan jasmani, pikirani, dan rohani orangtua dan anak-anak, sehingga menyanggupkan orangtua dan anak-anak untuk menjadi berkat bagi sesama manusia dan menghormati Khalik. Hanya dalam Tuhanlah ikatan pernikahan dapat dibentuk dengan aman. Kasih manusia harus menarik ikatannya yang paling erat dari kasih Ilahi. Hanya di mana Tuhan berkerajaan didapati kasih sayang yang mendalam, sejati dan tidak mementingkan diri.

Kasih adalah karunia yang berharga yang kita terima dari Yesus. Kasih sayang yang murni dan kudus bukanlah suatu perasaan, tetapi suatu prinsip. Mereka digerakkan oleh kasih yang murni bukanlah tidak mempunyai pertimbangan sehat ataupun buta. Dengan diajar oleh Roh Tuhan, mereka mengasihi Allah di atas segala sesuatu, dan sesama manusia seperti diri sendiri. “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” Efesus 5:25

Hendaklah setiap langkah menuju jenjang pernikahan ditandai dengan kepantasan, kesederhanaan, ketulusan, dan suatu maksud yang sungguh-sungguh untuk menyukakan dan menghormati Allah. Pernikahan mempengaruhi baik kehidupan di dunia ini maupun di dunia yang akan datang. Para pengikut Tuhan yang tulus tidak akan membuat rencana yang tidak bisa disetujui Allah.

Nasihat Bagi Pemuda dan Pemudi Yang Berencana Menikah

  • Biarlah seorang gadis muda hanya mau menerima sebagai teman hidup seorang yang memiliki ciri-ciri tabiat yang murni dan jantan, seorang yang tekun, mempunyai cita-cita, seorang yang jujur dan takut akan Allah.
  • Hendaklah seorang pria muda mencari seorang untuk berdiri di sampingnya, yang cocok untuk sama-sama memikul beban hidup, seorang yang pengaruhnya akan mengagungkan dan menghaluskan dia, dan yang akan membuatnya bahagia dalam cintanya.

Amsal 31:10-12

  • Ayat 10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
  • Ayat 11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
  • Ayat 12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.”


Meskipun kesulitan, kebingungan dan kekecewaan bisa timbul, janganlah suami ataupun istri menyimpan perasaan bahwa penyatuan mereka itu adalah satu kesalahan atau kekecewaan. Bertekadlah untuk menjadi segala yang mungkin dilakukan demi masing-masing. Teruskanlah perhatian yang mula-mula. Dengan segala cara, saling mendorong untuk menghadapi pergumulan hidup. Belajarlah untuk memajukan kebahagiaan satu dengan yang lain. Biarlah ada kasih yang saling menguntungkan, dan ketabahan yang saling menguntungkan. Maka pernikahan, gantinya menjadi akhir dari cinta akan menjadi bagaikan permulaan cinta. Kehangatan persahabatan sejati, cinta yang mengikat hati dengan hati, merupakan suatu cicipan awal dari kegembiraan di surga.

KESIMPULAN

  • Biarlah masing-masing memberikan kasih gantinya meminta.
  • Tumbuhkanlah apa yang paling mulia dalam dirimu, dan cepatlah mengenal kualitas-kualitas yang baik dalam diri masing-masing.
  • Kesadaran bahwa dirinya dihargai adalah perangsang dan kepuasan yang luar biasa.
  • Simpati dan rasa hormat mendorong usaha mengejar kelebihan, dan cinta itu sendiri berkembang sementara itu merangsang kepada tujuan yang lebih mulia.
Other Sermons
donate-online