“Leaders Call Religious Liberty Advocates to Be Ambassadors for Freedom”
Lebih dari 120 pemimpin dan tim kebebasan beragama dari seluruh dunia bertemu pada tanggal 21-23 Agustus dalam acara Kongres Asosiasi Kebebasan Beragama Sedunianyang dilaksanakan di kantor pusat Gereja Masehi ASdvent Hari Ketujuh sedunia yang berlokasi di Maryland Washington DC Amerika Serikat. Upacara pembukaan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2023 dibuka langsung oleh Pdt Ted Wilson, ketua Gereja Advent sedunia dan dilanjutkan dengan sesi sesi pemaparan, kesaksian dan diskusi interaktif yang menampilkan masalah masalah yang terjadi diseluruh belahan dunia terkait dengan kebebasan beragama, hal ini berlangsung selama 2 hari di aula utama kantor general Conference.
Divisi Asia Pasifik Selatan mengirimkan 7 orang delegasinya dan ada 5 orang mewakili Uni Indonesia Kawasan Barat dan Timur diantaranya:
1. Pdt. Nelson Paulo, SSD Religious Liberty Director
2. Pdt. Hesbon Buschato, SSD Communication Director
3. Pdt R. Dulay, AWR Associate Director of Pacific Region
4. Pdt Sonny Situmorang, WIUM Communication & Religious Liberty Director
5. Pdt Samuel Bindosano & Istri, EIUC President
6. Pdt Harry Waworuntu & Istri, EIUC Communication & Religious Liberty Director
Tur pada hari itu mencakup kunjungan ke gedung Arsip Nasional, di mana para peserta Kongres IRLA melihat tampilan Konstitusi Amerika Serikat, di antara dokumen-dokumen penting lainnya untuk kebebasan beragama. Ini juga termasuk singgah di tugu peringatan Martin Luther King Jr. dan tugu peringatan Franklin Delano Roosevelt. Di akhir tur, peserta diajak untuk mengikuti jamuan penutupan di lokasi pusat kota yang hanya beberapa blok dari Gedung Putih. Untuk jamuan penutupan dan upacara penghargaan Asosiasi Kongres Kebebasan Beragama Internasional (IRLA = International Religious Liberty Association) ke-9 sedunia di Washington D.C. Para peserta merefleksikan apa yang mereka pelajari atau ulas selama acara tersebut sebagai pemimpin IRLA menyerukan mereka untuk berkomitmen kembali pada pekerjaan yang sedang berlangsung atas nama kebebasan beragama dan kebebasan hati nurani.
IRLA memberikan tiga penghargaan kepada aktivis kebebasan beragama pada Kongres Dunia ke-9. Penerima penghargaan termasuk Duta Besar Sam Brownback, salah satu presiden KTT Kebebasan Beragama Internasional dan mantan duta besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional. Ia juga mantan senator dan anggota kongres AS serta mantan gubernur Kansas. Brownback, yang tidak bisa menghadiri jamuan makan, dikenali sehari sebelumnya setelah presentasi yang diberikannya di acara tersebut. Menurut IRLA, sepanjang karirnya yang luar biasa sebagai negarawan dan diplomat, Duta Besar Brownback telah menunjukkan komitmen yang mendalam untuk membela hak dasar setiap individu untuk menjalankan keyakinannya tanpa rasa takut akan penganiayaan atau diskriminasi. “Keahliannya, belas kasihnya, dan minatnya untuk belajar lebih banyak adalah alasan mengapa salah satu Penghargaan Asosiasi Kebebasan Beragama Internasional tahun ini diberikan kepadanya,” kata Wakil Sekretaris Jenderal IRLA Bill Knott saat memperkenalkan penghargaan tersebut.
Sebagai bagian dari penyerahan penghargaan pada jamuan makan tersebut, para peserta menyaksikan rekaman klip penerimaan Brownback atas penghargaan IRLA, di mana ia meminta para pendukung kebebasan beragama untuk terus bekerja sama dengan masyarakat akar rumput untuk melakukan perubahan. “Jika tidak sampai ke akar rumput, maka tidak akan tertular,” katanya. “Apa yang terjadi di tingkat pemerintahan yang lebih tinggi harus benar-benar diterapkan di tingkat lokal.” Acara diakhiri dengan foto bersama dan setelah itu peserta memiliki waktu bebas di kota Wasdhington ataupun Kembali ke hotel ditempat dimana para peserta menginap. Sampai bertemu dalam World International Liberty Association Congress 2028.