”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35, TB)
Mendefinisikan Sebuah Kualitas
Di akhir hidup Anda, jika Anda dapat dikenang hanya karena satu sifat karakter Anda, apakah karakter tersebut? Jika hanya satu sifat yang menggambarkan apa yang Anda perjuangkan dan nilai apa yang paling Anda hargai, manakah yang akan Anda pilih? Ada banyak jawaban yang bisa diberikan, namun ada satu aspek kunci dari karakter Tuhan yang harus tercermin dalam seluruh kehidupan kita. Dalam Titus 3:4, Alkitab memberitahu kita bahwa kebaikan Allah, Juruselamat kita, tampak kepada kita ketika kasih-Nya menyelamatkan kita.
Kebaikan! Kebaikan Tuhan. Kebaikan adalah bahasa universal yang dapat dipahami oleh tua dan muda, kaya dan miskin, pria dan wanita, tuli atau buta. Kebaikan tidak mengenal kendala bahasa. Ia memiliki daya tarik universal, seperti musik. Senyuman ramah, uluran tangan saat dibutuhkan, dukungan ketika kita merasa putus asa, dan kata-kata penyemangat—semuanya akan membuat kesulitan hidup kita lebih mudah dan dapat ditanggung. Kebaikan tidak memerlukan banyak biaya, namun dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang-orang yang mengalaminya, serta dalam kehidupan orangorang yang membagikannya. Kebaikan adalah situasi menang-menang.
Seorang Kristen yang Penuh Kasih
Yesus tahu bahwa kebaikan para pengikut-Nya akan menjadi kesaksian yang kuat akan iman mereka. Sesaat sebelum pengkhianatan dan kematian-Nya, setelah membasuh kaki murid-murid-Nya, Yesus berkata kepada mereka, “Dengan inilah semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yohanes 13:35). Ellen White menggemakan pemahaman ini: “Argumentasi terkuat tentang kabar selamat ialah seorang pengikut Tuhan yang mencintai dan dicintai.” (Membina Keluarga Sehat, hal. 436). Ketika kita memperlakukan orang lain dengan baik, kasih kita dapat menjangkau hati dengan cara yang unik melampaui batas agama, etnis, dan status sosial. Saya percaya Allah menciptakan kita dengan keinginan untuk menerima dan berbagi kebaikan, dan hal itu mencerminkan karakter Allah yang kita puja. Dalam Yunus 4:2 kita membaca bahwa Allah itu pengasih dan penyayang, lambat marah, dan berlimpah kasih setia. Tema kasih setia Allah meresap pada seluruh Alkitab, Perjanjian Lama dan Baru.
Tindakan kebaikan kita mendatangkan kenyamanan dan kegembiraan tidak hanya bagi umat manusia tetapi juga bagi hati Allah. Kebaikan tidak berfokus pada situasi negatif di sekitar kita atau orang lain. Sebaliknya, hal ini mencerminkan karakter Allah dan cara Dia memperlakukan kita. Mari kita fokus pada hal-hal penting dalam hidup dan dikenal sebagai orang yang baik kepada semua orang. Mari kita berdoa bersama.