FOKUS PADA HAL YANG PENTING DALAM DOA KITA | 10 HARI BERDOA – HARI 5

”Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:9,10, TB)

Fokus Baru dalam Doa

Berfokus pada Allah dan hal-hal penting juga penting dalam kehidupan doa kita. Sering kali doa kita lemah dan tidak efektif karena hanya berpusat pada diri kita sendiri. Kita berdoa kepada Tuhan tentang apa yang ingin kita miliki. Kita fokus pada kebutuhan dan tantangan yang kita hadapi, bukan pada Allah.

Doa yang berkenan kepada Allah mempunyai fokus yang berbeda dan menyegarkan. Titik fokusnya bukan lagi “daftar keinginan” kita, melainkan Allah sendiri. Perspektif ini adalah kunci menuju pengalaman doa yang baru. Doa yang berkenan kepada Allah pertama-tama mengakui Allah sebagai sahabat setia saya yang pendampingannya saya cari karena Diapenting bagi saya, bukan karena saya menginginkan sesuatu dari-Nya. Siapa Dia, jauh lebih penting daripada hal-hal yang Dia berikan kepada saya. Mengenal Dia adalah alasan pertama saya ingin berbicara dengan Dia. Tanpa Dia, hidup saya tidak terpusat dan tidak memiliki perspektif yang tepat. Yang lebih penting dari apa pun yang dapat saya minta adalah keinginan saya untuk bersama-Nya. Kehadiran-Nya dan siapa Dia menjadi pusat doa yang sejati.

Transformasi Doa yang Berpusat pada Allah

Doa yang menyenangkan Allah bermula dari keinginan untuk bersama-Nya. Itu tidak dimulai dengan keinginan dan permintaan saya. Ketika permohonan doa saya tidak berlabuh pada hubungan penuh kasih dengan-Nya, permohonan-permohonan tersebut lebih banyak berputar di sekitar diri saya sendiri dibandingkan pada Allah dan kehendak-Nya. Ketika saya memahami bahwa hubungan saya dengan Allah adalah pusat doa, permohonan saya mendapatkan fokus yang benar-benar baru. Saya mulai berpikir dan berdoa dari sudut pandang Allah. Saya mulai melihat permohonan saya, keinginan saya, kerinduan saya, dan seluruh hidup saya melalui mata-Nya. Perspektif ini memuliakan doa. Hilangkan aspek hubungan dari doa, dan doa menjadi berat sebelah, egois, dan salah. Doa yang berpusat pada Allah membebaskan pikiran saya dari memikirkan diri sendiri. Hal ini membuat saya bisa jujur kepada Allah. Dalam terang kasih dan kekudusan-Nya, saya mulai melihat diri saya secara berbeda. Tujuan sebenarnya dari doa bukanlah mengabulkan keinginan saya, melainkan memperdalam hubungan saya dengan Allah yang mengubah hidup. Sangat mudah untuk meminta sesuatu kepada Allah sebelum saya menikmati persahabatan dengan-Nya.

Ketika aku secara sadar memikirkan tentang karakter Allah, sifat-sifat-Nya, dan apa yang mampu Dia lakukan, dan ketika saya mengungkapkan kekaguman saya dengan kata-kata sendiri, doa saya dipenuhi dengan kehidupan spiritual, kekaguman, dan kekaguman. Doa saya tidak lagi terpusat pada masalahmasalah saya, melainkan pada Tuhan, yang adalah Penguasa segala kebutuhan saya. Doa seperti itu mengangkat saya ke hadirat-Nya. Hal ini tidak mengubah Allah; itu mengubah saya. Mengapa tidak mulai berdoa seperti itu? Itu akan mengubah hidup Anda. Mari kita berdoa bersama.

Other Sermons
donate-online